Jadi Agen Asuransi Prudential ?
Mengapa Tidak ?
Jadi Agen Asuransi Prudential ?
Mengapa Tidak ?
VOGACARE
Financial Planning Series
Sengketa Waris? Siap-Siap Ahli Waris Bertambah Tiba-Tiba!
Voga Care Assistant
Jenna Halim

Banyak yang berpikir bahwa warisan hanya akan dibagikan kepada keluarga inti sesuai aturan yang ada. Namun, begitu sengketa warisan muncul, tiba-tiba saja ada "ahli waris" baru yang ikut mengklaim bagian!
Jangan kaget kalau orang yang sebelumnya tidak pernah muncul mendadak mengaku sebagai ahli waris. Lebih parah lagi, sengketa ini bisa membuat pengacara ikut menikmati bagian warisan Anda! Mari kita bahas bagaimana hal ini bisa terjadi.
Kenapa Sengketa Waris Bisa Menambah Ahli Waris?
Saat seseorang meninggal dunia, aset yang ditinggalkan akan diwariskan kepada ahli waris yang sah. Tapi, dalam banyak kasus, tidak semua warisan bisa dibagikan dengan lancar. Sengketa warisan sering kali terjadi karena perbedaan pemahaman dan kepentingan antar ahli waris.

Jenna Halim
Voga Care Assistant
Dalam situasi seperti ini, pihak-pihak yang awalnya tidak dianggap sebagai ahli waris bisa saja muncul dengan berbagai alasan, seperti:
1. Anak dari hubungan di luar pernikahan yang baru terungkap.
2. Kerabat jauh yang mengklaim memiliki hak atas warisan.
3. Istri atau suami yang pernikahannya tidak tercatat resmi, tetapi merasa berhak atas bagian warisan.
4. Anak angkat atau anak tiri yang menuntut bagian meskipun tidak diakui dalam garis keturunan resmi.
5. Pihak luar yang mengaku memiliki surat wasiat atau perjanjian tertentu dengan pewaris.
Dan yang paling pasti muncul dalam sengketa ini adalah pengacara yang harus dibayar untuk mengurus kasus. Kalau sengketa berkepanjangan, pengacara bisa menjadi “ahli waris” baru yang menggerus nilai warisan melalui biaya jasa yang tidak murah!
Konsekuensi Jika Ahli Waris Bertambah, Termasuk Pengacara!
Jika jumlah ahli waris bertambah akibat sengketa, beberapa konsekuensi yang mungkin terjadi adalah:
- Pembagian warisan menjadi semakin kecil per orang.
- Proses penyelesaian semakin panjang dan bisa berujung di pengadilan.
- Biaya hukum membengkak karena harus menyewa pengacara dan mengikuti sidang berkali-kali.
- Kemungkinan aset warisan dijual paksa untuk dibagi lebih mudah, meskipun ada ahli waris yang ingin mempertahankannya.
- Pengacara yang dibayar mahal bisa mengambil sebagian besar warisan hanya untuk membiayai kasus yang berkepanjangan.
Jangan salah, ada banyak kasus di mana warisan habis bukan karena dibagikan kepada ahli waris, tetapi untuk membayar biaya hukum dan pengacara yang terus mengurus perselisihan.
Bagaimana Menghindari Sengketa Waris yang Tidak Berujung?
Agar tidak terjebak dalam pertarungan warisan yang melelahkan dan menguntungkan pihak lain, beberapa langkah bisa dilakukan sejak dini:
1. Buat perjanjian atau wasiat secara resmi agar pembagian warisan lebih jelas dan mengikat secara hukum.
2. Simpan dokumen-dokumen penting, seperti akta kelahiran, surat nikah, dan bukti kepemilikan aset, agar tidak ada celah untuk klaim sepihak.
3. Lakukan musyawarah keluarga sebelum pewaris meninggal untuk menghindari kesalahpahaman di kemudian hari.
4. Jika terjadi sengketa, segera konsultasikan dengan ahli yang kompeten dan cari solusi damai sebelum melibatkan pengadilan, agar warisan tidak terkuras untuk biaya hukum.
Warisan Bisa Jadi Ladang Perang, Waspada Ahli Waris "Baru"!
Sengketa warisan bisa membuka peluang bagi pihak yang sebelumnya tidak diperhitungkan untuk ikut menuntut bagian. Kalau tidak siap, bisa-bisa bagian warisan yang seharusnya diterima malah berkurang atau bahkan hilang karena habis untuk membayar biaya hukum.
Jangan sampai berebut harta malah membuat keluarga terpecah dan pengacara jadi pihak yang paling diuntungkan. Urus pembagian warisan dengan cermat, agar tidak ada pihak yang dirugikan dan prosesnya berjalan lancar!