top of page
VOGACARE
Financial Planning Series
Tulang Keropos Datangnya Diam-Diam: Jangan Tunggu Patah Baru Peduli!
Life Planner
Robijanto Soetanto
Osteoporosis.jpg

Osteoporosis: Saat Tulang Melemah Tanpa Tanda

 

Osteoporosis sering disebut sebagai “silent disease” karena berkembang tanpa gejala hingga akhirnya menyebabkan tulang patah—bahkan hanya karena jatuh ringan, atau dalam beberapa kasus, batuk atau bersin.

 

Menurut World Health Organization (WHO), osteoporosis memengaruhi lebih dari 200 juta orang di seluruh dunia, dan diperkirakan 1 dari 3 wanita dan 1 dari 5 pria usia di atas 50 tahun akan mengalami patah tulang karena osteoporosis.

 

Ini bukan hanya soal usia lanjut—gaya hidup sejak muda sangat memengaruhi kesehatan tulang di masa tua.

Apa Itu Osteoporosis?

hejo1_edited.jpg
Robijanto Soetanto
Life Planner

Osteoporosis adalah kondisi di mana kepadatan tulang menurun secara signifikan, membuat tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Tulang kita sebenarnya terus mengalami proses pembentukan dan perombakan (remodeling), namun pada osteoporosis, proses penghancuran tulang lebih cepat daripada pembentukannya.

 

Hasilnya? Tulang tampak normal dari luar, tapi berlubang seperti spons di dalamnya.

 

 

Siapa yang Berisiko?

 

Beberapa faktor risiko utama meliputi:

 

Faktor yang tidak bisa diubah:

- Usia lanjut (terutama >50 tahun)

- Jenis kelamin (wanita lebih rentan)

- Riwayat keluarga dengan osteoporosis

- Menopause dini

 

Faktor yang bisa dikendalikan:

- Kekurangan kalsium dan vitamin D

- Kurang olahraga (terutama latihan beban)

- Merokok dan konsumsi alkohol berlebih

- Gaya hidup sedentari (minim aktivitas fisik)

- Penggunaan obat-obatan tertentu dalam jangka panjang (misalnya steroid)

 

 

Bagaimana Mendeteksi dan Mencegahnya?

 

Osteoporosis sering tak terdeteksi hingga terjadi patah tulang. Namun, pemeriksaan kepadatan tulang (Bone Mineral Density/BMD) bisa dilakukan sebagai skrining, terutama bagi yang berisiko.

 

Pencegahan bisa dimulai sejak dini:

- Konsumsi makanan tinggi kalsium (susu, sayuran hijau, ikan ber-tulang lunak)

- Paparan sinar matahari cukup untuk vitamin D

- Rutin olahraga, terutama latihan angkat beban dan keseimbangan**

- Hindari rokok dan alkohol

- Pertimbangkan suplemen jika diperlukan (atas saran dokter)

 

Menurut National Osteoporosis Foundation, olahraga rutin bisa meningkatkan massa tulang hingga 1–2% per tahun pada orang dewasa.

 

 

Tulang Sehat Adalah Investasi Masa Depan

 

Osteoporosis bukan penyakit tua semata—**ini adalah hasil akumulasi dari bagaimana kita memperlakukan tubuh sejak muda.**

 

Jangan tunggu sampai tulang patah untuk mulai peduli. Langkah kecil hari ini—seperti memilih makanan bergizi dan bergerak lebih aktif—bisa menjadi penentu kekuatan tulangmu di usia senja.

 

Ingat, tulang bukan hanya penopang tubuh, tapi juga pondasi hidup yang bebas patah dan bebas nyeri.

Robijanto Soetanto
Life Planner

Seporette Maxima
2025

bottom of page