top of page
VOGACARE
Financial Planning Series
Kepala Bayi Terlihat Besar? Jangan Dibilang Lucu Dulu, Bisa Jadi Hydrocephalus!
Business Partner
Julius Siswanto, NLP
hidrosefalus.jpg

Hydrocephalus: Penyakit ‘Diam-Diam Mematikan’ yang Sering Ketahuan Terlambat

 

Kepala bayi terlihat makin besar? Banyak orang cuma bilang, “Ah, wajar, keturunan!” atau, “Kepalanya besar biar pinter!” Padahal, di balik kepala yang membesar bisa tersembunyi kondisi serius bernama hydrocephalus.

 

Menurut Johns Hopkins Medicine (2023), hydrocephalus terjadi saat cairan serebrospinal (CSF) menumpuk di otak, menyebabkan tekanan yang bisa merusak jaringan otak. Dan yang bikin ngeri: gejalanya sering disangka hal biasa.

 

1. Tidak Semua Kepala Besar Itu Normal

 

Hydrocephalus pada bayi biasanya ditandai dengan:

- Lingkar kepala yang membesar cepat

- Ubun-ubun menonjol

- Sulit menelan atau muntah terus

- Bola mata tampak mengarah ke bawah (gejala “sunset eyes”)

hejo1_edited.jpg
Julius Siswanto, NLP
Business Partner

Sedangkan pada dewasa:

- Gangguan keseimbangan

- Sering lupa

- Sakit kepala yang makin sering

 

Masalahnya? Kebanyakan orang tua baru sadar setelah kerusakan otak sudah terjadi.

 

 

2. Bisa Terjadi Sejak dalam Kandungan!

 

Hydrocephalus bukan cuma penyakit “muncul tiba-tiba”. Banyak kasus sudah berkembang sejak kehamilan, terutama jika:

- Bayi lahir prematur

- Ada riwayat infeksi pada ibu (misalnya toksoplasma atau rubella)

- Ada kelainan bawaan pada otak atau tulang belakang

 

Menurut Cleveland Clinic (2022), deteksi sejak kandungan lewat USG bisa bantu mengantisipasi sejak awal. Tapi… sayangnya, masih banyak yang jarang cek kandungan secara lengkap.

 

 

3. Penanganannya Butuh Waktu, Uang, dan Kesabaran

 

Pengobatan hydrocephalus biasanya lewat:

- Pemasangan shunt: alat kecil untuk mengalirkan cairan otak ke bagian tubuh lain

- Operasi ETV: membuat saluran baru agar cairan bisa mengalir lebih lancar

 

Tapi ini bukan solusi instan. Shunt bisa bocor, tersumbat, atau harus diganti. Anak yang mengidap hydrocephalus bisa butuh kontrol berkala seumur hidup.

 

Dan ya, biaya penanganan bisa tembus puluhan hingga ratusan juta rupiah.

 

 

4. Jangan Cuma Fokus Obati, Tapi Juga Lindungi Finansial!

 

Hydrocephalus bisa terjadi tanpa tanda yang jelas. Tapi begitu terjadi, efeknya bisa mengubah hidup satu keluarga secara total—secara emosional dan finansial.

 

Itu sebabnya penting untuk:

- Cek kesehatan kehamilan secara berkala

- Edukasi diri tentang gejala awal

- Siapkan perlindungan finansial, dari tabungan sampai asuransi kesehatan

 

Karena saat penyakit datang, waktu dan uang bisa jadi penentu antara hidup yang pulih atau penuh penyesalan.

Jangan tunggu “tiba-tiba” jadi cerita hidupmu.

Hydrocephalus memang bisa diobati, tapi lebih mudah dicegah dan diantisipasi. Sayangnya, banyak yang baru sadar saat kondisi sudah parah.

 

Lindungi keluarga dengan pengetahuan, tindakan, dan perlindungan yang tepat—sebelum kepala membesar jadi masalah besar.

Julius Siswanto, NLP
Business Partner

Seporette Maxima
2025

bottom of page